Masalah Masalah Sosial
di Lingkungan Masyarakat
Ditinjau dari
paradigma ilmu-ilmu sosial, pengertian masalah sosial masih lazim digunakan
untuk menunjuk suatu masalah yang tumbuh atau berkembang dalam kehidupan
komunitas, di mana masalah itu dianggap kurang atau bahkan tidak sesuai dengan
nilai nilai dan norma-norma sosial dalam komunitas tersebut. Tumbuh dan
berkembangnya suatu masalah sosial sangat tergantung pada dinamika proses
perkembangan komunitas itu sendiri. Ketika suatu komunitas mengalami proses
perkembangan baik karena adanya faktor -faktor dari luar komunitas, karena adanya
faktor -faktor dari dalam komunitas itu sendiri, maupun adanya proses
deferensiasi struktural dan kultural.
Menurut
Blumer (1971) dan Thompson (1988) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan masalah
sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas
yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak
kepada sebagian besar anggota masyarakat kondisi itu diharapkan dapat diatasi
melalui kegiatan bersama.
Masalah sosial dapat terjadi
karena beberapa faktor :
1. Faktor
Ekonomi
Diantaranya kemiskinan,
pengangguran
2. Faktor
Budaya
Diantaranya kenakalan remaja, perceraian
3. Faktor
Biologis
Diantaranya penyakit menular,
keracunan makanan
4. Faktor
Psikologis
Diantaranya penyakit syaraf,
aliran sesat
Masalah
sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial
yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam
masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti
tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan
lain sebagainya. Namun yang memutuskan bahwa sesuatu itu merupakan masalah
sosial atau bukan, adalah masyarakat yang kemudian disosialisasikan melalui
suatu entitas. Tingkat keparahan masalah sosial yang terjadi dapat diukur
dengan membandingkan antara sesuatu yang ideal dengan realitas yang terjadi Untuk
memudahkan mengamati masalah-masalah sosial, Stark (1975) membagi masalah
sosial menjadi 3 macam yaitu :
1. Konflik dan kesenjangan, seperti : kemiskinan, kesenjangan, konflik
antar kelompok, pelecehan seksual dan masalah lingkungan.
2. Perilaku menyimpang, seperti : kecanduan obat terlarang, gangguan
mental, kejahatan, kenakalan remaja dan kekerasan pergaulan.
3. Perkembangan manusia, seperti : masalah keluarga, usia lanjut,
kependudukan (seperti urbanisasi) dan kesehatan seksual.
Masalah masalah sosial yang
terjadi di lingkungan daerah saya sendiri adalah
1. Kemiskinan
Masalah
kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya
masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam
bentuk minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada
masakini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan
kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.
2. Pencurian
Pencurian
adalah pengambilan properti milik orang lain secara tidak sah tanpa seizin
pemilik. Kata ini juga digunakan sebagai sebutan informal untuk sejumlah
kejahatan terhadap properti orang lain, seperti perampokan rumah, penggelapan,
larseni, penjarahan, perampokan, pencurian toko, penipuan
3. Pelecehan
seksual
Pengertian
pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi atau
mengarah kepada hal-hal seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak
diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan reaksi negatif
seperti malu, marah, benci, tersinggung, dan sebagainya pada diri individu yang
menjadi korban pelecehan tersebut.
4. Kenakalan
remaja
Kenakalan
Remaja merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu
bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang
menyimpang.
5. Masalah
keluarga
Masalah
keluarga biasanya mencakup masalah ekonomi keluarga, kekerasan dalam rumah
tangga.
6. Kekerasan
pergaulan
Pergaulan
bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan
bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja
adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian
diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan
ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi
generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.